Mengenal teknologi printer 3d

Perkembangan teknologi saat ini sangatlah cepat.Dalam bidang manufakturing, otomotif, elektronika dan lain sebagainya berjalan sangat cepat dan tak bisa di perkirakan. 

Seperti halnya dalam produk suatu alat cetak yang sekarang kita kenal dengan sebutan printer. Pada awalnya printer hanyalah suatu alat untuk mencetak hasil kerja yang telah di proses oleh komputer dengan menggunakan pita dan jarum-jarum yang berukuran kecil sebagai media pencetakannya. 

Namun seiring berkembangnya teknologi efisiensi, kecepatan dan kemampuan printerpun mengalami evolusi. Printer pada umunya hanya bisa mengeluarkan output berbentuk dua dimensi berupa gambar dan tulisan baik berwarna atau pun hitam putih. 

Namun saat ini teknologi printer 3D telah hadir seiring berkembangnya teknologi.

Printer 3D ini tidak seperti printer biasa yang mengeluarkan output dalam media kertas. Sesuai dengan namanya, printer 3D membangun sebuah objek dari lapisan bahan tipis serupa plastik. 

Dengan demikian, hasil cetakan printer 3D akan berwujud sebuah benda yang memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi.

Istilah lainya printer 3 dimensi bisa membuat replika dari sebuah benda ataupun orang,yang sebelumnya kita buat di program komputer.

printer tiga dimensi ini bekerja dengan cara mengambil file komputer yang berbentuk 3D dan membuat serangkaian irisan-irisan melintang pada dalam model 3D yang akan di cetak. 

Setiap irisan tersebut kemudian di cetak lapisan demi lapisan sehingga membetuk objek 3D.

Sejak tahun 2003 pertumbuhan dan penjualan printer 3D semakin pesat, selain itu harga printer 3D itu sendiri telah banyak mengalami penurunan. 

Teknologi printer 3D semacam ini telah banyak digunakan dalam duania industri otomotif, arsitektur, rekayasa dan konstruksi dan industri penerbangan.

Sebenarnya printer 3 dimensi sudah ada sejak dulu,akan tetapi hanya dimiliki intansi perusahaan,tetapi sekarang sudah bisa dimiliki secara personal.

Diharapkan dengan adanya teknologi seperti ini dunia industri di negara kita akan semakin maju lagi, sehingga mampu memproduksi bahan baku dengan memanfaatkan kelebihan yang ada pada teknologi dan sumber daya manusia yang ada, sehingga tidak harus mendatangkan model/disain dan mengimpor barang industri dari negara lain, dan bisa menjadi negara industri mandiri sehingga tidak harus bergantung pada negara lain