Monday, October 2, 2017

Proses terbentuknya berlian

Proses terbentuknya berlian


Berlian


Berlian terbentuk jauh di kedalaman bumi, kurang lebih 150 km di bawah permukaan. Dan yang pasti, temperatur pada kedalaman tersebut sangat panas. Juga tekanan yang sangat tinggi. 

Tekanan tersebut berasal dari seluruh berat batuan dan tanah yang ada diatasnya. Kombinasi antara temperatur yang sangat panas dan tekanan yang sangat tinggi, adalah kondisi yang diperlukan untuk membentuk kristal kristal berlian. 

Sejauh itulah ilmu pengetahuan dapat menjelaskan, bagaimana proses terbentuknya berlian dan kondisi apa yang diperlukan agar berlian terbentuk. Secara teoritis demikian, karena yang jelas, ilmuwan tidak bisa melakukan pengamatan di lokasi tempat proses terbentuknya berlian, dan teknologi belum memungkinkan kita mengebor hingga di kedalaman tersebut.

Proses terbentuknya berlian memerlukan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, serta membutuhkan waktu ribuan bahkan jutaan tahun untuk membentuk kristas kristal berlian. 

Hal tersebut menyebabkan berlian menjadi sangat berbeda bila dibandingkan dengan seluruh mineral yang ada di alam, dengan cara memperhatikan karakteristik komposisi kimia dan struktur kristalnya.

Berlian adalah satu-satunya batu permata yang terbuat dari satu unsur saja, yaitu Carbon. Kurang lebih 99.95% unsur yang terkandung dalam berlian adalah carbon. 

Sedangkan yang 0.05% adalah unsur ikutan yang terbawa masuk ke dalam berlian selama proses terbentuknya batu berlian, dan secara kimiawi atom-atom unsur ikutan tersebut tidak masuk kedalam ikatan kimia berlian. Beberapa unsur ikutan tersebut dapat mempengaruhi warna berlian dan bentuk kristal batu berlian.

Berlian yang dapat kita temukan di permukaan bumi, adalah bagian yang ikut terbawa saat terjadi letusan vulkanis yang sangat dahsyat. Bukan jenis letusan vulkanik yang biasa kita lihat di televisi pada saat ada peristiwa gunung meletus, tetapi letusan vulkanik yang berasal dari kedalaman bumi, letusan yang sangat besar. 

Letusan vulkanik jenis ini terjadi ketika bumi masih dalam tahap awal terbentuknya dan masih panas. Diperkirakan terjadi sekitar satu sampai dua milyar tahun yang lalu, bahkan bisa lebih dari itu. Letusan yang maha dahsyat tersebut, membawa serta batuan berlian yang sudah terbentuk sebelumnya, ke permukaan bumi. 

Ketika magma berhasil mencapai permukaan, akan membentuk gundukan material vulkanik, yang dengan perlahan mendingin, dan berlian yang ikut terbawa ke permukaan, terkubur didalamnya. Jenis letusan vulkanis yang dahsyat tersebut, dinamakan “Kimberlit

Satu hal yang diketahui oleh ilmuwan, jika batu berlian tersebut memang terbawa oleh letusan vulkanis yang dahsyat, dan berhasil mencapai ke permukaan bumi, maka proses tersebut harus berjalan dengan waktu yang tepat. 

Karena jika perjalanan berlian tersebut terlalu cepat atau terlalu lambat, secara teori, dalam perjalanan ke permukaan batuan berlian tersebut akan berubah menjadi graphite (batuan lunak untuk dibuat pensil). Karena kecepatan yang pas tadi, struktur kristal kristal berlian terkunci dan tidak bisa berubah bentuk. 

Perubahan suhu yang terjadi harus cepat, dari suhu tinggi ke suhu yang rendah. Cepat disini, harus terjadi dalam hitungan beberapa jam saja. Dari perhitungan yang dilakukan para ilmuwan, kecepatan erupsi yang membawa berlian kepermukaan bumi, mempunyai kecepatan sekitar 30-45 km per jam. Dari tempat terbentuknya berlian, kurang lebih sedalam 150 km, maka diperlukan waktu sekitar 3 sampai 4 jam untuk sampai ke permukaan.

Meski sekarang sudah banyak dikembangkan berlian sintesis dengan proses seperti berlian asli tapi masih dibedakan asli atau palsu.Juga ada yang dari bahan pecehan meteor yang ada di Arizonan.Akan tetapi kandungan carbon yang hampir murni yang menentukan keaslian berlian tersebut.

No comments:

Post a Comment