Tuesday, September 12, 2017

Pakaian Astronot

Pakaian Astronot

Pakaian astronot

Pakaian ruang angkasa dibuat dari buatan manusia yang secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya, nilon yang uretan. Mendesain pakaian ruang angkasa adalah prosedur yang amat kompleks, karena pakaian ruang angkasa perlu menyediakan kendali dan perlindungan penuh kepada kepada astronot
.

Sebenarnya, pakaian ini berfungsi seperti pesawat ruang angkasa mini.
Pakaian ini menyediakan segala sesuatu yang diperlukan astronaut untuk bertahan hidup dalam periode pendek di ruang angkasa, termasuk oksigen untuk bernapas, air untuk diminum, peralatan penghangat dan pendingin, peralatan komunikasi dan fasilitas kamar kecil. 

Pakaian ini telah dikembangkan agar tahan terhadap kondisi ekstrem di ruang angkasa.
Pakaian mempertahankan tekanan konstal dengan membungkus tubuh menggunakan semacam balon. Balon ini penuh dengan udara, yang memberi tekanan pada tubuh seperti atmosfer bumi.

Seperti yang kita ketahui, tempat kerja astronot adalah di luar angkasa. Di sana tidak ada atmosfer, sehingga astronot menghadapi ancaman radiasi berbahaya dari cahaya matahari. Radiasi tersebut tidak tersaring oleh atmosfer seperti ketika di bumi. Oleh sebab itu, baju astronot didesain untuk mencegah radiasi berbahaya tersebut menyentuh tubuh astronot.

Setiap bahan memiliki respon tertentu terhadap radiasi. Sebagai contoh, jika suatu bahan bersifat memantulkan radiasi merah (panjang gelombang 670-750 nm) dan menyerap radiasi lainnya, maka bahan tersebut akan terlihat berwarna merah di mata kita. Prinsip yang sama berlaku untuk warna-warna lain seperti kuning (panjang gelombang 570-590 nm), hijau (panjang gelombang 495-570 nm), dan biru (panjang gelombang 450-495 nm).

Jika suatu bahan tidak memantulkan (alias menyerap) semua radiasi, maka bahan tersebut akan tampak hitam di mata kita. Itulah sebabnya, ketika kondisi gelap, warna yang tampak oleh mata kita adalah hitam, karena tidak ada radiasi cahaya yang dipantulkan ke mata kita.

Bahan yang tampak putih di mata kita adalah bahan yang bersifat memantulkan semua radiasi. Inilah alasan digunakannya bahan berwarna putih untuk pakaian astronot. Radiasi berbahaya tidak dapat mencapai tubuh astronot karena dipantulkan kembali ke angkasa oleh bahan berwarna putih tersebut.

Pakaian berwarna putih ini juga berfungsi untuk mempertahankan tubuh astronot agar tetap hangat, karena radiasi yang dipancarkan oleh tubuh astronot itu akan terpantulkan kembali ke dalam (tidak hilang ke angkasa).

Dasar pakaian astronot ;

1.Pakaian astronot merupakan pengembangan dari pakaian terbang.

Bahkan sebelum kita serius untuk mulai mempertimbangkan penerbangan ruang angkasa atau misi ke bulan, pilot pesawat tempur dan pilot penguji telah menggunakan setelan terbang untuk berada di ketinggian yang sangat tinggi. Keadaan udara di atas garis Armstrong, atau ketinggian 19.000 meter, sangat tipis sehingga anda memerlukan pakaian bertekanan untuk beroperasi pada ketinggian itu. Pakaian terbang yang awal dibuat pada tahun 1930-an menyebabkan pengembangan pakaian astronot yang digunakan tahun 60-an.

2. Pakaian astronot pertama adalah Russian SK-1.Pakaian astronot pertama yang pernah digunakan oleh manusia selama penerbangan ruang angkasa adalah Russian SK-1. Pakaian astronot ini dipakai oleh Yuri Gagarin pada tahun 1961 selama penerbangan ruang angkasa pertama yang dilakukan oleh manusia. Pakaian astronot NASA yang pertama dipakai oleh astronot mereka adalah dalam program merkuri tetapi hanya di dalam pesawat ruang angkasa saja.

3. Anda dapat bertahan di luar angkasa tanpa pakaian astronaut.

Berlawanan dengan kepercayaan populer, jika anda memasuki ruang angkasa tanpa pakaian astronaut maka anda ternyata tidak akan mati seketika. Anda dapat bertahan hidup di ruang angkasa selama minimal 15 detik tanpa pakaian astronot apapun. Anda tidak akan sekejap membeku karena panas tubuh anda tidak bisa hilang secepat itu melalui radiasi. Darah tidak akan mendidih karena berada di dalam tekanan tubuh anda. Kulit anda akan mengembang tapi tidak seperti balon dan mungkin agak lebih seperti seorang binaraga. Anda akan terpengaruh oleh radiasi matahari tetapi tidak akan membunuh Anda.


4. Pakaian astronot bekerja dengan menyediakan tekanan yang stabil.

Fungsi utama dari pakaian astronot adalah untuk menyediakan lingkungan yang bertekanan untuk tubuh anda sehingga menghentikannya dari penggelembungan. Tekanan ini dapat diberikan dengan menyediakan lapisan karet elastis seperti material dan juga dengan menggunakan oksigen bertekanan. Tekanan ini kurang dari tekanan atmosfir bumi dan memungkinkan untuk meningkatkan mobilitas astronot.


5. Pakaian astronot membutuhkan volume yang tetap konstan.

Salah satu faktor penting dari desain pakaian astronot adalah bahwa volume keseluruhan harus tetap konstan ketika astronot bergerak. Teori di balik ini adalah bahwa jika volume tidak konstan maka astronot harus melakukan pekerjaan hanya untuk menahan tangannya dalam posisi ditekuk. Pekerjaan tambahan ini dapat melelahkan sehingga untuk meminimalkan pekerjaan ini, pakaian dirancang sedemikian rupa sehingga ketika bergerak bersama volume pakaian tetap konstan.

6. Pakaian astronot memiliki kemampuan untuk menampung sampah tubuh.

Apakah anda pernah berpikir apa yang akan terjadi jika anda sedang berada di ruang angkasa, dalam misi di luar pesawat dan tiba-tiba anda harus buang air kecil? Nah ini bisa menjadi masalah besar karena astronot mungkin perlu tetap berada di luar untuk waktu yang lama. Masalah ini diselesaikan dengan menyediakan kantong berisi urin. Dalam pakaian astronot ini juga terdapat air minum dalam kantong yang terpisah.


7. Pakaian astronot melindungi dari radiasi.

Tujuan utama dari pakaian astronot adalah untuk melindungi astronot dari radiasi matahari. Di bumi kita dilindungi oleh serangan radiasi matahari secara terus menerus karena adanya medan magnet bumi. Tapi di ruang angkasa astronot tidak bisa menghindarinya. Pakaian astronot dirancang untuk memberikan perlindungan terbatas namun tetap tidak bisa melindungi astronot sepenuhnya.

8. Pakaian astronot Apollo memiliki sepatu boot.
Gambar cetak sepatu boot Neil Armstrong yang terkenal ketika menginjakkan kaki di bulan kini telah menjadi ikon. Namun pakaian astronot yang digunakan untuk berjalan-jalan di angkasa tidak secara teknis memiliki sepatu dalam arti tradisional. Pakaian astronot Apollo harus memiliki sepatu bersol keras karena para astronot akan berjalan di permukaan bulan yang kasar.


9. Pakaian astronot tahan terhadap hantaman benda luar angkasa yang bergerak.

Salah satu fungsi tambahan pakaian astronot adalah memberikan perlindungan dari meteorit kecil dan puing-puing lainnya yang mengambang di angkasa. Benda-benda kecil dapat bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi hingga mencapai 27.000 kilometer per jam. Pada kecepatan itu bahkan benda terkecil dapat melakukan kerugian besar bagi astronot. Jika pakaian astronot terkena hantaman dan bocor dapat menyebabkan hilangnya tekanan dan membahayakan nyawa astronot.


10. Pakaian astronot digunakan ketika berada di dalam pesawat.

Pakaian astronot tidak saja dipakai ketika berada di luar pesawat ruang angkasa atau saat menjelajahi bulan. Mereka juga dipakai saat para astronot berada di dalam pesawat ruang angkasa selama peluncuran, kembali ke bumi, mendarat dan ketika terhubung ke stasiun ruang angkasa. Hal ini untuk berjaga-jaga sebagai standar keamanan dimana dalam kasus darurat kabin tiba-tiba kehilangan tekanan.
Perlengkapan yang harus ada

Selain seragam yang berwarna putih, ada lagi perlengkapan lain yang harus digunakan seorang astronot.Baju antariksa NASA yang punya nama keren extravehicular mobility unit, alias EMU ini juga dilengkapi dengan:

1. Helm.

Berguna untuk melindungi Astronot dari sinar matahari, radiasi sinar kosmis, partikel-partikel bermuatan, dan lain sebagainya, namun para Astronot pun tetap dapat melihat dengan jelas.


2. Sarung tangan dan sepatu boot. 

Pelindung tangan dan kaki, tetapi tetap dapat bergerak bebas.


3. Perangkat Primary Life-Support System. 

Perangkat ini berguna sebagai peyediakan oksigen, pengatur tekanan udara, dan kelembaban, perngkat ini dikemas seperti tas punggung, berat.


4. Radio komunikasi. 

Kalian tahu kan ruang hampa udara yang tidak dapat menghantarkan suara? Nah, adanya radio komunikasi memungkinkan para Astonot saling berkomunikasi saat berada di luar pesawat.

No comments:

Post a Comment